Fireground Commander
Update Terakhir : 16 Juni 2009
Dalam kesempatan kali ini penulis akan mencoba berbagi informasi tentang fireground command yang semoga dapat menjadi bahan diskusi dalam upaya mengembangkan kapasitas pribadi sebagai petugas pemadam kebakaran.
Selama ini cukup sering kita mendengar istilah Fireground Command dalam berbagai kesempatan diskusi baik di forum forma ataupun informal.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan mencoba berbagi informasi tentang fireground command yang semoga dapat menjadi bahan diskusi dalam upaya mengembangkan kapasitas pribadi sebagai petugas pemadam kebakaran.
Sebagai acuan utama tulisan ini adalah buku Fireground Commander yang disusun oleh Alan V. Brunacini dan berbagai sumber lain untuk memperkayanya.
Dengan satu pertimbangan sengaja beberapa istilah tidak penulis terjemahkan karena akan mengurangi maknanya.
Fireground Command
Satu operasi pemadaman kebakaran yang efektif berpusat pada seorang Insiden Commander.
Ketika satu operasi tidak ada komando, atau ada lebih dari satu komando maka operasi pemadaman kebakaran dapat di bagi menjadi 7 bidang, yaitu:
· Action
· Command and control
· Coordination
· Planning
· Organization
· Communication
· Safety
Action
Ada beberapa kesempatan ketika seorang petugas pemadam kebakaran melakukan tindakan salah, melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar ketentuan dan prinsip-prinsip pemadaman kebakaran (ct. menggelar selang melewati lubang ventilasi atap atau melakukan serangan dari arah yang salah). Kesalahan prosedur tersebut dapat membahayakan keselamatan jiwa dan menambah kerugian.
Solusi: Tetapkan satu komandan (commander) yang mengikuti petunjuk baku dan pastikan semua personil mengikuti aturan.
Command and control
Kebakaran tanpa komando atau memiliki banyak komandan cenderung akan kacau dan tidak memberi hasil atau sia-sia.
Solusi: Komando yang kuat, segera, dan nyata oleh seseorang yangbertanggungjawabmengontrol keseluruhan operasi akan dapat dengan tepat menggerakkan keseluruhan tim. Untuk dapat melakukan hal ini dibutuhkan satu sistim komando yang menentukan satu orang incident commander dan memberikannya dukungan organisatoris yang dibutuhkan untuk komando dan kontrol yang tepat.
Coordination
Ketika instansi-instansi yang beroperasi berasal dari berbagai instansi yang berbeda maka mereka cenderung untuk malakukan tindakan sendiri-sendiri. Tindakan-tindakan ini cenderung mengabaikan kapasitas keseluruhan tim apabila mereka bersatu. Pemadaman kebakaran seperti ini seringkali bekerja bersilangan / bertentangan dengan tindakan yang akan dilakukan oleh unit lain di lokasi kejadian.
Solusi: Semua instansi harus berkoordinasi melalui satu incident commander. Orang ini harus menetapkan rencana keseluruhan, memerintahkan instansi-instansi yang ada untuk melakukan tindakan yang spesifik, dan membantu instansi tentang tugasnya dengan menggunakan arahan yang efektif tentang operasi yang berjalan. Tujuan utama dari komandan ini adalah untuk mendapatkan hasil maksimum dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
Planning
Pemadaman kebakaran yang efektif membutuhkan satu rencana yang berdasarkan dari satu prediksi di mana kebakaran terjadi dan apakah yang akan terjadi nanti. Apabila tidak ada seorang komandan, tidak akan ada rencana dan yang melakukan penyesuaian rencana. Apabila ada banyak komandan, rencana yang dihasilkan akan tidak cukup dikoordinasikan.
Solusi: Tentukan seorang Incident Command yang akan mengkombinasikan satu sistem rencana pra-kebakaran, pengamatan, dan memporoses informasi dari lokasi kebakaran untuk membuat satu rencana. Ia (incident commander) harus memformulasikan rencana strategi dengan dasar pengalaman dan pemahaman tentang perilaku api, dipertajam dengan pengertian tentang lingkungan kebakaran (bentuk struktur, konstruksi, tempat-tempat tersembunyi, beban kebakaran, dan kelengkapan proteksi kebakaran).
Organization
Menganalogikan dengan permainan, tanpa rencana permainan yang menyeluruh, diragukan semua peserta akan memainkan perannya dengan benar. Kebingungan peran ini akan menyebabkan tindakan tidak teratur, yang akan merusak strategi, taktik, dan tahapan pemadaman kebakaran.
Solusi:
Memiliki seorang commander yang menyusun rencana dan menetapkan aturan-aturan permainan, hubungan, dan fungsi setiap orang di lokasi kebakaran.
Communications
Kesulitan komunikasi adalah cerminan permasalahan pengorganisasian yang timbul pada opaerasi di lokasi kebakaran. Satu instansi perlu untuk mengatur tugas masing-masing dan saling bertukar informasi yang cukup dengan instansi lain untuk melengkapi tugasnya. Ketika arus informasi ini lamban, berlebihan, atau terhenti, kebingungan akan mulai terjadi.
Solusi: Tentukan seorang komandan yang akan menggunakan prosedur operasi standar yang mendukung komando, koordination, dan pengorganisasian. Bagian dari prosedur ini adalah komunikasi yang menguraikan arus informasi di lokasi kebakaran pada seluruh tahapan operasi.
Safety
Pemadaman kebakaran yang tidak terkontrol seringkali menyebabkan / mengarah pada pencegahan petugas pemadam dari kecelakaan , yang lebih intensif yang sesungguhnya tidak perlu apabila operasi dapat dikontrol dengan baik. Semua kecelakaan akan menyebabkan efek merugikan pada keseluruhan operasi, demikian juga efeknya terhadap korban.
Solusi: Menentukan seorang cmmander yang menerapkan standar keselamatan operasi untuk memberi komando, mengatur operasi, dan mengontrol posisi serta fungsi keseluruhan instansi yang ada pada lokasi kejadian. Ia harus selalu meningkatkan faktor keselamatan.